"Jangan pernah lupa untuk bersyukur. Berbagi adalah salah satu cara untuk mensyukuri nikmat-Nya."

Aksi Nyata LK Modul 3 "Mengukur Motivasi "

Membuat perencanaan untuk mengukur motivasi adalah langkah penting dalam memahami sejauh mana individu atau kelompok memiliki dorongan untuk mencapai tujuan. Perencanaan ini perlu menyertakan berbagai metode dan pendekatan yang sesuai untuk mendapatkan gambaran yang akurat. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat perencanaan dalam mengukur motivasi:

1. Menetapkan Tujuan Pengukuran

  • Tentukan alasan utama mengapa motivasi perlu diukur.
  • Apakah pengukuran ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja karyawan, mengetahui tingkat motivasi siswa, atau alasan lain?
  • Contoh tujuan: "Mengukur motivasi karyawan untuk meningkatkan produktivitas dan keterlibatan di tempat kerja."

2. Mengidentifikasi Aspek Motivasi yang Diukur

Motivasi bisa dibagi menjadi beberapa aspek, seperti:

  • Motivasi intrinsik: Dorongan yang datang dari dalam diri, seperti kepuasan pribadi dan pencapaian tujuan.
  • Motivasi ekstrinsik: Dorongan yang berasal dari faktor eksternal, seperti penghargaan, bonus, atau pengakuan.
  • Keterlibatan emosional: Bagaimana individu merespons tantangan atau tekanan secara emosional.
  • Komitmen terhadap tujuan: Seberapa kuat seseorang berkomitmen pada tujuan tertentu.

3. Menentukan Metode Pengukuran

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengukur motivasi:

  • Kuesioner atau survei: Buat serangkaian pertanyaan yang menggali tingkat motivasi, baik intrinsik maupun ekstrinsik. Gunakan skala Likert (misalnya, skala 1-5) untuk memberikan pilihan jawaban.

    • Contoh pernyataan: "Saya merasa termotivasi untuk bekerja keras karena saya ingin mencapai tujuan pribadi saya."
  • Wawancara: Lakukan wawancara mendalam untuk mendapatkan wawasan tentang motivasi individu melalui pertanyaan terbuka. Ini memungkinkan eksplorasi lebih dalam terkait faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi.

  • Observasi: Pantau perilaku individu dalam situasi kerja atau belajar untuk menilai tingkat keterlibatan dan dedikasi mereka.

  • Penilaian diri (self-assessment): Berikan kesempatan bagi individu untuk menilai tingkat motivasi mereka sendiri dengan serangkaian pertanyaan reflektif.

4. Mengembangkan Instrumen Pengukuran

  • Buat alat pengukuran (kuesioner, formulir wawancara, atau alat observasi) yang dirancang secara khusus untuk tujuan Anda.
  • Pastikan alat tersebut relevan dengan aspek motivasi yang ingin Anda ukur.
  • Uji instrumen pada kelompok kecil (uji coba) untuk melihat kejelasan dan validitasnya.

5. Melibatkan Partisipan

  • Tentukan siapa yang akan menjadi subjek pengukuran motivasi. Bisa karyawan, siswa, atau anggota tim.
  • Pastikan mereka memahami tujuan dari pengukuran ini dan merasa nyaman untuk memberikan tanggapan yang jujur.

6. Melaksanakan Pengukuran

  • Terapkan metode yang telah dipilih (kuesioner, wawancara, atau observasi) kepada partisipan.
  • Tentukan jadwal pengukuran, apakah akan dilakukan secara berkala (misalnya, bulanan, triwulanan) atau hanya sekali.

7. Menganalisis Data

  • Kumpulkan hasil pengukuran dan lakukan analisis.
  • Untuk kuesioner, Anda bisa menghitung skor rata-rata untuk melihat tren tingkat motivasi.
  • Untuk wawancara atau observasi, buat laporan yang merangkum temuan-temuan penting terkait perilaku motivasi yang diamati.

8. Membuat Rencana Tindak Lanjut

  • Berdasarkan hasil pengukuran, buat rencana untuk meningkatkan motivasi.
  • Jika ditemukan motivasi rendah, identifikasi faktor penyebabnya dan rencanakan tindakan untuk meningkatkannya, seperti pelatihan, penghargaan, atau perubahan lingkungan kerja.

9. Evaluasi dan Pemantauan Berkelanjutan

  • Evaluasi efektivitas dari pengukuran dan intervensi yang dilakukan.
  • Lakukan pengukuran secara berkala untuk memantau perubahan tingkat motivasi.

Contoh Jadwal Perencanaan:

TahapWaktu Pelaksanaan
Menetapkan tujuan pengukuranMinggu 1
Mengembangkan instrumenMinggu 2-3
Uji coba instrumenMinggu 4
Pelaksanaan pengukuranMinggu 5-6
Analisis dataMinggu 7
Rencana tindak lanjutMinggu 8
Evaluasi berkalaSetiap 3 bulan

Dengan perencanaan ini, Anda bisa secara sistematis mengukur motivasi dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan atau mempertahankannya. 


Dokumentasi 


Berikut adalah contoh instrumen sederhana untuk mengukur motivasi, berupa kuesioner dengan skala Likert. Instrumen ini dapat digunakan untuk menilai motivasi seseorang di tempat kerja, sekolah, atau situasi lainnya. Skala Likert ini biasanya memiliki rentang nilai, misalnya:

  • 1 = Sangat tidak setuju
  • 2 = Tidak setuju
  • 3 = Netral
  • 4 = Setuju
  • 5 = Sangat setuju

Kuesioner Pengukuran Motivasi

Petunjuk:

Berikan tanda (✓) pada kolom yang sesuai dengan tingkat kesetujuan Anda terhadap setiap pernyataan di bawah ini.



Scoring:

Setelah responden menjawab kuesioner, skor dihitung dengan menambahkan angka di setiap kolom yang dipilih. Skor akhir dapat dikategorikan menjadi beberapa tingkatan motivasi:

  • Skor 15-30: Motivasi rendah
  • Skor 31-45: Motivasi sedang
  • Skor 46-60: Motivasi tinggi
  • Skor 61-75: Motivasi sangat tinggi

Hasil dari pengukuran ini dapat membantu memberikan wawasan tentang tingkat motivasi seseorang. Jika diperlukan, tindak lanjut seperti wawancara atau intervensi dapat dilakukan berdasarkan hasil ini.

Penyesuaian Instrumen

Instrumen ini dapat disesuaikan sesuai dengan konteks, misalnya untuk lingkungan pendidikan, tambahkan pernyataan seperti:

  • "Saya termotivasi untuk mendapatkan nilai yang baik."
  • "Saya merasa senang mengikuti pelajaran di kelas."


Share:

OPERATOR PADA BAHASA C++

 

A.     OPERATOR

Dalam C++, terdapat berbagai macam operator yang dapat dimanfaatkan dalam aplikasi.

ü  A. Operator Assign (=)

Operator (=), akan memberikan nilai ke dalam suatu variable. 

A=5

artinya memberikan nilai 5 ke dalam variable a. Sebelah kiri tanda = dalam pernyataan di atas, dikenal dengan lvalue (left value) dan di sebelah kanan tanda = dikenal dengan rvalue (right value). lvalue harus selalu berupa variable, sedangkan rvalue dapat berupa variable, nilai, konstanta, hasil operasi ataupun kombinasinya.






Share:

PENGENALAN BAHASA C++ [Part 2]

 


STRUKTUR BAHASA C++

Cara terbaik untuk belajar bahasa pemograman adalah dengan cara langsung mempraktekkannya.
Cobalah contoh program berikut:

Share:

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN C++ [PART 1]

 PENGENALAN ALGORITMA DAN  PEMROGRAMAN C++

 

Algoritma adalah  urutan aksi-aksi yang  dinyatakan dengan jelas dan tidak  rancu   untuk  memecahkan  suatu  masalah   dalam  rentang  waktu tertentu. Setiap aksi harus dapat dikerjakan dan  mempunyai efek tertentu. Algoritma merupakan logika, metode, dan tahapan (urutan) sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan. Algoritma dapat dituliskan dengan banyak  cara, mulai dari menggunakan bahasa alami yang digunakan sehari-hari, simbol grafik bagan  alir (flowchart), sampai menggunakan bahasa pemrograman seperti bahasa  C atau C++.

Program adalah kumpulan instruksi komputer, sedangkan metode dan tahapan  sistematis dalam   program adalah  algoritma.  Program  ini ditulis dengan  menggunakan bahasa   pemrograman. Jadi  bisa  kita  sebut bahwa program adalah suatu implementasi dari bahasa  pemrograman.

Beberapa pakar memberi formula bahwa:

 

 

program = struktur data + algoritma


A. PENGENALAN BAHASA C++

Sekilas C++

Bahasa  pemrograman computer terdiratas dua  bagian, yaitu bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language) dan bahasa pemrograman tingkat  rendah  (low  level  language).  Penggolongan  ini didasarkan  pada kemudahan untuk mempelajari  bahasa pemrograman komputer tersebut dan kecepatan eksekusinya.

Makin   tinggi  tingkat  suatu  bahasa   pemrograman  komputer, maka bahasa pemrograman komputer tersebut akan makin  mudah dipelajari. Dan sebaliknya, makin rendah  tingkat suatu bahasa pemrograman komputer, maka makin tinggi kecepatan eksekusinya.

Bahasa  pemrograman  C++  adalah  salah  satu  bahasa pemrograman komputer tingkat tinggi. Hal ini dikarenakan bahasa pemrograman  C++  termasuk  bahasa  pemrograman  komputer  yang muda dipelajari.  Tetapi   bahasa   pemrograman   C++  lebih   banyak digunakan daripada bahasa pemrograman lainnya, karena memiliki kecepatan eksekusi  yang cukup  tinggi bila dibandingkan dengan  bahasa pemrograman komputer tingkat tinggi lainnya.

Bahasa pemrograman C++ memiliki keunikan tersendiri dari bahasa pemrograman komputer yang lain, yaitu bersifat case sensitive (membedakan  antara  huruf kecil dan  hurukapital)dimana  hampir semua  perintah dalam bahasa pemrograman C++ menggunakan huruf kecil.


B.  Kelebihan dan Kekurangan

             Kelebihan Bahasa C /C++ :

 

•   Bahasa C++ tersedia hampir di semua jenis komputer.

    l<ode  bahasa C/C++ sifatnya  adalah  portable dan fleksibel  untuk semua jenis komputer.

•   Proses executable program bahasa C/C++ lebih cepat.

 

•   Dukungan  pustaka yang banyak.

 

•   C adalah bahasa yang terstruktur.

•     C++ sudah mendukung OOP (Object Oriented Programming).

 

 

                             Kekurangan Bahasa C/C++  :

 

    Banyaknya   Operator   serta    fleksibilitas    penulisan    program kadang-kadang membingungkan  pemakai.

    Bagi   pemula   pada  umumnya   akan   kesulitan   menggunakan pointer dan penerapan konsep OOP.

 

 

Editor Bahasa C/C++

Untuk memulai membuat program, tersedia berbagai editor yang dapat digunakan, diantaranya: Turbo C++, Borland C++, C++ builder, Microsoft Visual c++, dlsb.


C. Struktur program C++

Struktur dasar program bahasa C++ terdiri dari tiga bagian, sebagai berikut:

 Preprocessor Directives

Preprocessor directives merupakan perintah dalam  bahasa  C++ yang akan  membuat dan  mengkompilasi  file  perantara dengan  program utam

o    Deklarasi Global

Deklarasglobal  merupakan  bagian  prograC++  tempat pendeklarasiakonstanta, variabelfungsi  ataheader fungsi, tipe data baru, atau struktur data yang memiliki  sifat global.

 Fungsi Utama

Fungsi  utama  adalah  fungsi  pertama  yanakan  dieksekusi  oleh kompiler C++.  Dan kompiler C++ hanya  akamengeksekusi  fungsifungsi lain yang dipanggil pada fungsi utama atau yang memiliki hubungan dengan fungsi utama secara tidak langsung.

Bagian  ini  digunakan  untuk  meletakkan  seluruh  instruksi  program.

lnstruksi-instruksi yang akan diberikan untuk dikerjakan ditulis di di dalam  main()  diantara "{"  dan  "}".Yang  perldiperhatikan  bahwa setiap instruksi atau baris perintah diakhiri dengan tanda baca titik koma (;) atau semicolon.


Daftar isi

Pengenalan bahasa C++ [Part2]  >>


 

Share:

Total Tayangan Halaman

BERBAGI

TERBARU